Sumber: Pribadi |
Pemikiran hidup beliau yang sangat menjunjung tinggi akan kebersihan kota, membuatnya tetap semangat walaupun umurnya sudah sangat tua. Tidak ada kata mengeluh dan lelah, yang jelas ia sangat bersemangat ketika sudah ada dilokasi yang ia inginkan untuk dibersihkan dari serakan sampah. Tak jarang beliau selalu dicemooh sebagai orang gila ketika dijalanan, atau ketika sedang bersenda gurau. Ia tidak peduli dengan segala cemoohan orang lain, namun dirinya sangat bersemangat ketika ada yang mencemooh orang gila. “Sudah banyak sekali yang bilang saya gila. Saya memang gila, tapi gila kerja, gila kebersihan”, ujarnya tertawa.
Kegigihan bertahan hidup di Kota Bandung pun boleh dikatakan sangat sulit. Mengawali karir sebagai tukang sapu di sepanjang jalan menuju Taman Makam Pahlawan Kota Bandung sejak tahun 1981 ini tak patut membuat ia merasa bosan jenuh. Dia sangat mencintai pekerjaannya ini sebagai “Relawan Kebersihan”. Beliau adalah orang rantau dari Jawa Timur yang mencoba peruntungannya ke Kota Bandung.
Dia berfikir bahwa dirinya harus tetap tinggal di Bandung dan mengabdikan dirinya disini. Alasan mengapa ia tetap tinggal di Kota Bandung karena ia memegang prinsip “Sudah memakai airnya, tanahnya, udaranya Kota Bandung, mengapa tidak ikut hidup mencintai Kota yang sudah membesarkannya hingga saat ini”.
Dia berprinsip bahwa tidak dirinya, siapa lagi yang harus giat membersihkan lingkungan sekitarnya itu. Karena anggapan beliau, anak muda zaman sekarang ini sudah lupa akan kebersihan kotanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar